Rabu, 03 April 2019

Saat Bertemu Langsung

Saat Bertemu Langsung

Oleh: Edriana,S.Pd

Selain kampanye terbuka, PKS juga melakukan kampanye  langsung menemui masyarakat langsung. Mengetuk setiap pintu rumah, tampa membedakan rumah mewah ataupun sederhana. Mengampanyekan PKS beserta Caleg-Calegnya dan mendengarkan tanggapan dan masukan dari masyarakat yang biasa kami sebut sistim Direct Selling (DS) . DS ini sudah kesekian kali saya lakukan. Sejak kuliah dulu sampai sekarang. Setiap pemilu, Pilkada, Pilpres,  DS adalah kewajiban setiap kader PKS. Dan ini bentuk jihad siyasi/politik kami. Kami lakukan dengan penuh tanggungjawab dan tampa bayaran sepersen pun.

Sedikit perbedaan DS yang dulu dengan yang sekarang. Dulu Men DS kan ikhwah lain  yang kebetulan diamanahi menjadi caleg, calon walikota atau calon Gubernur, tapi kali ini mau tak mau men DSkan diri sendiri. Dan  ternyata itu sangatlah berat, karena ini amanah bukan untuk ikhwah lain, akan tetapi pada diri ini sendiri.

Saat DS ke masyarakat, berbagai cerita dan tanggapan dari  Masyarakat saya temui..

"ko iyo bana padek, caleg langsuang nan turun manamui kami. Caleg langsuang nan mandangaan keluhan kami. " dalam bahasa minang. Yang artinya
"Mantap..caleg yg langsung yg menemui kami masyarakat. Caleg langsung yang mendengarkan keluhan kami"
Begitu lah komentar positif dari masyarakat. Curhatan tentang berbagai hal dan harapan-harapan merekapun mengalir. Begitu mereka merindukan wakil mereka yang merakyat. Mendengar dan  bertemu langsung dengan mereka. 

Tapi kadang ada juga yang negatif...

"Manga Ibuk yang turun langsuang. Suruah lah yang lain. Agiah piti, salasai". Begitu lah "saran",yang artinya,
"Kenapa ibu yang turun langsung, suruh saja orang lain..kasih uang, beres."
Membuat caleg seakan-akan terpisah dengan masyarakat pemilihnya. Dan secara tidak langsung yang mereka butuhkan uang. Bukan wakil mereka.

Tetapi itulah pendapat. Pendapat bagi berbagai masyarakat yang heterogen, (beragam) terhadap PEMILU. Semuanya sesuai dengan pola pikir, pendidikan, gaya hidup, pengalaman dan cara pandang terhadapap  perhelatan yang dilakukan 5 tahun sekali ini.

Ada yang beranggapan pemilu adalah ajang pemilihan Partai dengan caleg-calegnya untuk menyuaraka dan memperjuangkan aspirasi mereka. Melahirkan aturan-aturan yang akan melindungi mereka juga.
Tetapi ada juga yang beranggapan pemilu adalah ajang untuk meraup keuntungan sesaat. Tak terlalu memperdulikan ada atau tidaknya nanti yang akan memperjuangkan aspirasi.

#marimenjadipemilihcerdas
#ayolebihbaik
#pilihPKSnomor8
#EdrianaSpd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar