Rabu, 03 April 2019

Goresan Rasa

Goresan Rasa

Oleh: Edriana, S.Pd

Hidup selalu berputar, segala bisa saja terjadi. Hari-demi hari dilewati. Melewati nya sambil menghirup udara pengalaman. Takdir  tak bisa ditebak, semuanya kuasa Ilahi. Hanya menuntut hati yang semakin matang dan dewasa. Kesiapan jiwa, raga, dan fikiran untuk menghirup aroma-aroma lainnya.

Mata-mata letih mengharapkan warna-warni keindahan, tapi tak bisa dipaksa kadang harus melihat pudar.

Hidup terus bergulir, kembali menata hati. Akan menjadi lebih baik, biasa-biasa saja, atau bahkan lebih menjadi lebih buruk?
Keluar dari kerangkeng hati itu sangatlah sulit. Merobah cermin untuk berkaca juga lah sulit. Kareana siapa terbiasa berkaca dicermin cembung maka akan terkejut saat harus berkaca di cermin datar. Dan siapa yang terbiasa bercermin cekung, maka tak begitu siap saat ceemin datar dengan jujur memantulkan bayangnya.
Cermin-cermin itu melenakan, atau bahkan menipu. Jangan terlalu percaya. Lebih baik bercermin ke kalbu sendiri.Sanubari kita. Karena itulah cermin yang paling jujur. Tampa membesarkan, mengecilkan, atau membalikkan.

Kadang dunia terbalik, berputar 180 derajat. Menuntut kita harus punya mata dan hati yang ekstra. Karena kalau biasa-biasa saja kita akan tertipu. Tertinggal dan terjebak dengan kebodohan yang kadang bertopeng kebijakan.

Tapi semuanya adalah lakon dunia, yang harus dilalui dan dijalankan. Memang fitrahnya seperti itu. Bergerak dan berubah. Cuma disitu letaknya kemanusian diri. Bergerak, berubah kearah mana? Karena jalan terbentang dua. Boleh pilih yang mana fujuraha atau taqwaha?

28 Oktober 2018

#ayolebihbaikdina
#ayolebihbaikuntukduniadanakhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar