Rabu, 03 April 2019

Nga Papa Kok Mi

"Nga Papa Kok Mi"

Oleh: Edriana, S.Pd

"Nga papa kok mi, klo nga ada hadiah.."kata mulut kecilnya. "Beneran nih nga papa?" Tanya ku meyakinkan putri kecil ku yang milad yg ke lima hari ini. "Beneran, nga papa kok" jawab nya meyakinkan ku. Gaya bicara yang seperti orang dewasa itu bikin aku ketawa. Karena intonasi dewasa, tapi ngomongnya masih cadel githu..hehehe

Memang kami terbiasa mengajak anak2 berdialog. Mengajarkan mengerti situasi. Mengajarkannya empati. Jadi mereka terbiasa kalau kehendak mereka tidak harus ada saat itu juga. Ummi abi bukan Allah. Hanya Allah yang bisa kun fayakun. Berdoa dulu, berusaha dulu.

Ummi abinya tidak doraemon yang punya kantong ajaib. Ada situasi ummi abi lagi sibuk. Apa lagi masa-masa kampanye seperti sekarang ini. Atau ada kondisi ummi abi nga ada uang, kalaupun ada uang, mungkin untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Atau ada kondisi yg tidak memungkinkan keinginan mereka tak dapat lansung ada.
Seperti sakit dan sebagainya.

Kami ajarkan mereka menabung, jadi kalau ada keinginan mereka bisa mengerti bagaimana sesuatu itu perlu uang bila sesuatu itu harus dibeli.

Kami ajarkan mereka belajar..menikmati proses jika menginginkan sesuatu. Misalkan mau makanan, kami ajarkan mereka proses membuat makanan tersebut. Dan alhamdulillah makan-makan sederhana seperti telur mata sapi, telur dadar, bakwan, nasi goreng,dll anak2 bisa bikin sendiri.

Bahkan mereka menikmatinya. Kepuasan terpancar saat pujian sayang keluar dr mulut ummi abinya ini. Walaupun dapur dan rumah bak istana yang habis kena serbu musuh...hihihi!!

Bila ingin mainan, bisa dibikin sendiri. Playdoh bisa dibikin dr tepung teringu, pesawat2an bisa dibikin dr kertas, istana, bisa dibikin dengan berbagai kain yang digantungkan. Taraa!! Hehehe, jadi lah mainan yang kadang2 bikin kagum ummi abinya. Bahkan hal ini membuat mereka leb8h kreatif dan kompak. Walau diselingi dengan pertengkaran kecil dan air mata.

Anak-anak butuh di cintai dan disayangi. Bukan dimanja. Sekali-sakali mungkin, boleh lah.
Tapi kita memang mengharuskan mereka bersyukur, berdamai dengan situasi, belajar berproses dan melajar menahan diri dan keinginannya. Yang menurut saya itu keterampilan emosi yang harus diajarkan dan di biasakan oleh kita orang tuanya.

Apapun kondisi mereka, mereka harus tetap bersyukur. Kerena di belahan bumi lain banyak sekali saudara2 mereka yang jauh lebih menyesihkan kindisinya. Baik itu karena perang seperti di Palestina ataupun karena bencana lainnya.

Met milad raisa sayang. Udah nga balita lagi ya Nak..😘😘😘
Jilbab cantiknya yg dibelikan abi udah dicoba khaaan???😅😍

#miladraisa
#20112018
#anakummiabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar