Rabu, 03 April 2019

Pengabdian dan pengorbanan

Pengabdian dan Pengorbanan.

Oleh: Edriana, S.Pd

Pada sebagian orang mencajadi Calon Anggota Legislatif ( CALEG) adalah impian atau sebuah kehormatan. Tapi bagi saya menjadi caleg tidak lah demikian, tetapi amanah berat yang tidak pernah terpikirkan. Tiga kali menjadi istri caleg membuat saya sadar bahwa amanah ini sangat berat. Apa lagi takdir Allah ternyata juga mengamanahi saya menjadi caleg itu.

Amanah yang sangat berat menuntut pengorbanan lahir batin. Awal diminta menjadi caleg saja, sampai proses pendaftaran, itu sdh meminta pengorbanan lahir dan batin.
Amanah yang tidak melibatkan antara saya pribadi dgn Allah saja, tetapi harus, mau tidak mau melibatkan Partai, keluarga inti, keluarga besar, kerabat, tetangga, dan masyarakat.

Dimana kemauan, niat kita pribadi harus berbenturan dgn keinginan keluarga besar dan masyarakat yang sangat beragam pemahamannya.

Puja-Puji yang bisa saja memporak porandakan keikhlas. Dan ternyata puja-puji yang belum tentu benar. Selain Puja-puji, cacian dan hinaan, bahkan fitnah bisa saja menghampiri.

Jangan dikira kami senang dan bahagia saat gambar-gambar kami dipajangkan. Malu terasa di hati. Apalagi bagi kami caleg perempuan. Jangan dikira senyum kami di gambar itu senyum bahagia, tapi senyum terpaksa mengingat beban barat dirasa.

Kalau menurut saya, menjadi caleg bukanlah kehormatan, tetapi pengabdian dan pengorbanan.

Bagi teman-teman yang belum diamanahi menjadi caleg janganlah bersedih. Karena memang bukan untuk disedihkan.
Nikmati dan syukuri apapun peran mu. Karena pemeran utama adalah pemeran yang bisa mematri ikhlas dihati untuk Ilahi Rabbi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar