Rabu, 03 April 2019

Mozaik Rasa Bangsa Kita

Mozaik Rasa Bangsa Kita

Oleh: Edriana, S.Pd

Ditengah sibuk gadis-gadis kecil itu latihan drumband untuk pawai, dan dengan berkibarnya sang saka di setiap rumah, rasa kebanggaan akan keheroikan para pejuang bangsa kembali menyeruak. Tersadar, bangsa dan negara ini membutuhka  berjuta nyawa dan berabad lamanya untuk memperjuangkan kemerdekaan. Kemerdekaan negara kita, Indonesia.

Ditengah hiruk-pikuknya panggangung politik, memuncul tokoh-tokoh muda dan baru. Menimbulkan semangat dan harapan. Membuktikan negeri ini masih ada, dan masih bisa berregenerasi ditegah himpitan beban kehidupan. Melahirkan rasa untuk bangkit yang bergelora.

Tetapi dari sana, rasa sedih menyeruak. Indonesia sedang berduka. Cobaan Allah datang dengan dahsyatnya. Meluluh lantakan apa yang ada. Semua tersentak, semua terkesima. Negeri seribu mesjid hancur, tersisa hanya puing dan air mata. Di sini muka harus tersungkur. Merenung, dan mentafakuri apa makna yang tersirat dari segalanya.

Rasa lainnya, di pasar-pasar para pedangang menjerit. Semua mahal, berapa harga barang harus di jual. Dirumah-rumah apalagi. Para ibu pusing mengatur strategi, mensiasati nafkah yang diterima agar putra-putri tetap ceria dan kebutuhan lainnya tetap tersedia.

Pelaku usaha semakin termenung melihat rupiah semakin jatuh dan tergulung. Bisnis tersendat, jangankan untung, kadang malah buntung.

Tapi sekali lagi itulah mozaik rasa bangsa kita. Dan ada suatu rasa yg tertinggal. Ada rasa kemenangan. Rasa Juara. Dari para pemuda kita yang memperjuangkan merah-putih di padang hijau yang penuh berkah. Di sana, teriakan menang, teriakan sang juara itu berasal. Indonesia bisa! Indonesia juara!

Bersyukur menjadi rakyat negeri ini. Rakyat Indonesia.

Apapun yang terjadi, Indonesia tetap negeri yang ku cintai.

Merdeka!

#merdeka
#akucintaindonesia
#2019gantipresiden
#partaikeadilansejahtera
#ayolebihbaik
#berkhitmaduntuknegeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar