Rabu, 03 April 2019

Jangan Nodai Kawan

Jangan Nodai Itu Kawan

Oleh: Edriana,S.Pd

Politik, mendengar nya saja sudah membuat sebagian kita takut dan menjauh. Politik, dari nama nya saja sudah mengartikan pembentukan dan pembagian kekuasaan.

Kekuasaan, sangat berkaitan dengan nafsu manusia. Kekuasaan bisa merobah manusia biasa menjadi robot-robot pembunuh yang haus darah. Kekuasaan bisa menjadikan orang menjadi sangat menakutkan. Bahkan parahnya lagi, kekuasaan pada titik nadir nya akan merobah manusia seakan akan menjadi "tuhan". Na'uzubillahi minzdalik.

Kekuasaan setali tiga uang dengan harta. Dia ibarat air laut. Yang tidak akan melepaskan dahaga, tetapi sebaliknya akan membuat dahaga semakin terasa.
Tetapi semua ketakutan dan kengerian itu terjadi saat yang berpolitik tidak mengenal politik yg sebenarnya.  Kekuasaan sampai hitung-hitungan dunia saja. Keutungan untuk pendukung dan kerabat saja. Dan alangkah kecilnya politik itu?

Sangat berbeda jika politik bersandarkan agama. Jangan salah, islam juga memerintahkan kita berpolitik. Karena sejatinya kekuasaan itu dipergilirkan dan insyaAllah akan diberikan kepada tangan-tangan yang bertanggungjawab. Tak hanya tanggungjawab dunia tetapi sampai keakhirat.

Dimana kekuasaan akan menjadi alat menjeput berkah Allah. Kekuasaan akan menjadi pelindung bagi masyarakat dari ketidak adilan. Kekuasaan akan menjadikan pelakunya semakin takut dan semakin tunduk kepada Allah. Karena sejatinya kekuasaan itu datangnya dari Allah. Dan sangat sebentar, saat Allah ingin mencabutnya.

Politik tidak sesederhana cara atau taktik merebut suara masyarakat saja. Tapi lebih dari itu. Politik adalah cara merebut izin dan redha Allah. Karena walau berhimpun seluruh makhluk untuk memberikan kebaikan kepada mu, tidak akan bisa jika Allah tidak mengizinkannya.  Dan sebaliknya, walau berhimpun seluruh makhluk untuk menimpakan kemudharotan untuk mu, tak akan terjadi saat Allah tidak mengizinkan.

Jadi bila pemilu sekarang kita anggap pesta, maka bergembiralah sama-sama menikmati pestanya.
Jika saat sekarang dianggap perang, maka peranglah dengan kesatria. Karena pemenang sesungguh nya sudah tercatat di sana. Jangan ikut tergoda dengan kecurangan. Karena dalam perjuangan cita-cita kita hanya dua, hidup mulia atau mati syahid. Jangan kita nodai.

Payakumbuh, 21 Oktober 2018

#ayolebihbaik
#2019insyaallahpksmenang
#2019gantipresiden
#prabowosandi
#calegdapil1payakumbuhbarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar