Ketika Tangan si Kakak Sakit
Anak-anak senang sekali main air. Jadi setiap aktivitas rumah tangga sehari-hari
yang berkaitan dengan air seperti mencuci pakaian, mencuci piring, mencuci
sayur, menyiram bunga pasti mereka akan datang “membantu”.
Sewaktu membawa kain kotor untuk di cuci ketempat cucian, kedua gadis
kecil ku azzahradan najma sudah bersiap-siap untuk membantu. “Kakak bantu ummi
ya!!” rayu nya. Awalnya saya tidak mengizinkan takut baju nya basah, lalu masuk
angin, dan membuat pekerjaan saya menjadi lama.
Tetapi karena rayuan dan rengekkan mereka, akhirnya aku izinkan juga.
PhakK!!Phakk!! air yang di dalam ember besar ditepuk-tepuk sidedek,
sementara sikakak asyik memasukkan kain
kotor untuk direndam sambil menghitungnya satu persatu 1…2…3....”Ini
baju siapa nak”? Tanya ku sewaktu memasukan sepotong baju ke ember untuk
direndam.” baju abi”jawab mereka bersahutan,”warnanya apa,cok,,,””lat”sambungmulutkecilnya.”
ini celana siapa sayang”? Tanya ku sambil mengangkat celana merahmuda kesayanggan si kakak?”celana kakak,”jawabnya
riang. Sambil bekerja kami bernyanyi- nyanyi riang. Air berserakkan sampai
keluar kamar mandi tempatku mencuci pakaian, busa sabun sudah menempel di mana-mana, di
tangan dan baju si dedek, bahkan sampai kekepala si kakak. Baju mereka basah
kuyub, termasuk pakaian yang ku kenakan juga tak luput dari siraman-siraman air
dari mereka berdua. Mencuci selesai, mereka saya mandikan, di balur minyak kayu putih dan didandani
dengan rapi. Setelah rapi dan cantik, mereka ngekor lagi ketempat jemuran kain.
Begitulah kegiatan mencuci baju menjadi sarana belajar dan bermain
bagianak-anak ku.
Mencuci piring juga tak kalah serunya. Kedua kakak beradik ini, juga
rajin “membantu “. Meremas-remas spon pencuci piring adalah kesukaan si dedek. Sedangkan
si kakak yang berumur 3,5 tahun si buk” menyabuni satu dua buah piring dan gelas dari plastic. “
kakak bantu ummi” katanya bangga. “anak ummi rajin” puji ku menambah semangat
nya,” dedek juga rajin” tak lupa aku juga memuji sidedek. Sementara mereka
sibuk “membantu” aku sibuk mencuci gelas,dan peralatan lainnya. Jadi kalau aku
mencuci piring, spon nya harus banyak. Karena banyak yang bantu. Tapi kegiatan
cuci mencuci bersama ini hanya bisa
berlangsung saat cuaca cerah, Kalau lagi tak cerah, kegiatan cuci mencuci
bersama ini ditiadakan dan diganti dengan kegiatan lipat, melipat kain,
bersih-bersih rumah atau masak memasak. Yang pasti semua kegiatan yang aku
lakukan, mereka pasti akan “membantu”.
Suatu hari, saat akan tidur si kakak menggaruk-garuk tangannya. Ternyata
tangannya memrh dan timbul bulatan-bulatan kecil. Kulit nya memang sensitive
sejak dari bayi. Lalu dia berujar sambil menatap ku dengan tatapan sendu “
tangan kakak sakit mi…, tak bisa lagi kakak bantu ummi ”.Bergetar hati ini
mendengar komentar putri kecil ku. keluar air mata haru dari pelupuk mata ku.
Anak sekecil itu sudah berpikir dan berperasaan seperti itu. Aku peluk di
dengan cinta, “ ngak papa sayang” jawabku sambil menciuminya. “Sekarng kita
obati dulu tanggannya ya!! Ku oleskan salep untuk mengobati tangan nya yang
kemerahan. “Berdoa kepada Allah, agar Allah berikan kesembuhan atas tangan
kakak yang sakit ya!! Ya Allah…Sembuhkan
lah tangan kakak,,agar kakak bisa
membantu ummi lagi, Aamin!!! . Selesai berdoa, wajah sendunya berangsur-angsur
pudar dan senyum nya pun terbit kembali.
Ternyata banyak hal yang banyak didapat dalam kegiatan cuci-mencuci
bersama, atau kegiatan rumah tangga lainnya yang “dibantu” mereka. Dalam
kegiatan tersebut anak-anak dapat bermain sambil belajar. Baik itu belajar
berhitung, mengenal warna, bentuk dll. Anak-anak juga terlatih bekerja sama,
berbagi tugas, saling bantu-membantu. Motorik kasar dan halus anak juga terlatih.
Selain itu anak tetap dalam pengawasan orang tua. Dan yang paling penting, lagi kedekatan emosi
anatara anak dan orang tua semakin erat Anak belajar berempati terhadap
pekerjaan dan tanggung jawab orang tua,
dan secara tidak langsung sianak juga mulai dilatih keterampilan berbagai macam pekerjaan rumah tangga yang
dimana kelak pasti dipergunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar