Sabtu, 20 Desember 2014

Ikhlas



Ikhlas
Keikhlasan Dalam memberi  bukan saja disaat akan memberi, tapi juga setelah memberi. Hal ini mungkin agak terlupakan. Hal ini terasa, mungkin  disaat kita berlatih untuk ikhlas, belajar untuk berbagi disaat kita juga sulit. Berbagi disaat kita juga membutuhkan.
Ikhlas disaat member mungkin sudah kita latih juga saat kita kecil dan di pengajian di mesjid atau televisi juga sering kita dengar dari penceramah. Akan tetapi ikhlas setelah memberi mugkin jarang kita dengar.
Keikhlasan kita teruji disaat barang atau sesuatu yang kita berikan kepada orang lain tersebut ternyata tidak di mangfaatkan dengan sebaik-baiknya.  Bahkan mungkin saja dibuang oleh yang menerima, atau tidak mendapat sambutan hangat dari  yang menerima. Dimana keikhlasan kita yang mungkit sudah hamper agak sempurna disaat member menjadi rusak saat hal ini terjadi.
Ikhlas,,, pendek katanya tapi sunguh berat. Dimana kita harus menafi kan semua nafsu kita sebagai manusia. Nafsu untuk dihargai ,walaupun hanya dalam bentuk ucapan terima kasih dan senyuman.  Nafsu untuk diakui sebaagai orang yang baik, paling kurang dari yang menerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar